Simpul Aktivis Angkatan 1998 (SIAGA 98) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelidiki secara menyeluruh dugaan tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) selama kepemimpinan Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL).
“Tidak hanya terbatas pada apa yang sudah disidik saat ini, tetapi juga pada hal lainnya, termasuk soal impor produk holtikultura, khususnya pada periode 2019-2023,” kata Koordinator SIAGA 98 Hasanuddin kepada para wartawan, Rabu (22/11/2023).
Hasanuddin menegaskan, Kementan merupakan pihak yang memberikan rekomendasi terkait produk impor ini.
“Melalui rekomendasi impor produk hortikultura atau RIPH, berbagai produk ini bisa masuk ke Indonesia,” ungkap Hasanuddin.
Jika dalam rekomendasinya ditemukan praktek korupsi, lanjut Hasanuddin, maka akan berdampak pada petani dan harga produk hortikultura.
“Pihak KPK telah melakukan penggeledahan di Kementan beberapa bulan lalu, kami berharap jika ada ditemukan alat bukti terkait hal tersebut (RIPH) agar segera ditindaklanjuti juga sehingga penyidikan dugaan korupsi kementan di KPK komprehensif dan tidak sepotong-sepotong,” papar Hasanuddin.
“Kasus ini harus dituntaskan,” pungkas Hasanuddin. VN-DAN
