Mulyanto Mengkritik Kenaikan Subsidi untuk Pembelian Motor Listrik sebagai Pemborosan Anggaran

by -169 Views

Jakarta – (VanusNews) Upaya pemerintah untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan motor listrik dengan cara meningkatkan subsidi dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta per unit dianggap sebagai pemborosan anggaran oleh Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto.

Mulyanto berpendapat bahwa pemberian subsidi untuk pembelian motor listrik tidak tepat. “Seharusnya subsidi diberikan untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok, bukan untuk membeli barang sekunder seperti motor listrik,” kata Mulyanto kepada wartawan pada Senin (13/11/2023).

Mulyanto menegaskan bahwa Fraksi PKS menolak kebijakan tersebut karena akan membebani APBN. “Subsidi adalah intervensi negara yang menggunakan uang pajak rakyat untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang tidak mampu, terutama terkait dengan barang kebutuhan pokok masyarakat,” tutur Wakil Ketua F-PKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan ini.

“Uang negara yang langka harus dikelola secara efisien, agar benar-benar dapat meringankan beban dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, subsidi harus tepat sasaran,” tambah Mulyanto.

Mulyanto menjelaskan bahwa pemberian subsidi untuk pembelian kendaraan listrik baru ini tidak tepat sasaran, karena kendaraan listrik bukanlah barang kebutuhan pokok masyarakat dan tidak ditujukan untuk orang yang tidak mampu.

Menurut Mulyanto, daripada memberikan subsidi untuk pembelian motor listrik, lebih baik Pemerintah memberikan subsidi untuk pupuk, benih, pakan ternak, listrik, dan energi, agar masyarakat yang tidak mampu dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka.

“Apalagi, bisnis kendaraan listrik ini diduga terkait dengan bisnis keluarga pejabat. Ini adalah kebijakan yang bias,” tegas Anggota Baleg DPR RI ini.

Legislator asal Dapil Banten 3 ini menyarankan agar anggaran subsidi untuk pembelian motor listrik dialihkan untuk hal yang lebih bermanfaat, seperti untuk konversi motor bensin menjadi motor listrik.

“Jika ditujukan untuk pengemudi ojek online atau ojek pangkalan sebagai barang produksi, masih dapat dimaklumi. Terlebih lagi, penggunaan motor listrik konversi lebih hemat biaya bahan bakar dan perawatan,” tegas Mulyanto. VN-DAN