Jakarta – (VanusNews) PDI Perjuangan (PDIP) mendesak Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA).
Desakan ini wajar karena Gibran lebih memilih menjadi cawapres Prabowo daripada mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung PDIP.
Sementara Bobby secara terbuka mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Hal itu dinilai sebagai bentuk pembangkangan terhadap keputusan Megawati yang mengusung Ganjar.
Demikian disampaikan Pakar Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada para wartawan, Jumat (10/11/2023).
Jika Gibran mendukung Prabowo dan Bobby mendukungnya, lanjut Jamiluddin, maka hal itu kemungkinan besar atas restu Joko Widodo. “Sebagai kader PDIP, Jokowi tampaknya sudah merestui anak dan menantunya keluar dari PDIP,” kata Dosen Metodologi Penelitian Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta ini.
Menurut Jamiluddin, restu itu juga tampaknya diberikan Jokowi kepada Kaesang Pangarep. “Sebagai Ketua PSI, Kaesang sudah mengarahkan dukungan secara resmi kepada pasangan Prabowo-Gibran,” ujar Jamiluddin.
Semua itu, tutur Jamiluddin, tampaknya mengindikasikan Jokowi bulat mendukung Prabowo. “Hanya saja Jokowi tidak mempublikasikan dukungannya ke khalayak ramai,” jelas Dekan Fikom IISIP, Jakarta 1996-1999 ini.
Jamiluddin menilai, hal itu tentunya menyulitkan PDIP untuk memastikan arah dukungan Jokowi kepada pasangan capres. “PDIP belum punya bukti kuat untuk menyatakan Jokowi tidak tegak lurus atas keputusan Megawati mengenai capres yang diusung PDIP,” ulas Jamiluddin.
Meskipun harus diakui, ujar Jamiluddin, PDIP tampaknya sudah menangkap indikasi yang kuat atas dukungan Jokowi kepada Prabowo. “Namun, fakta kasat mata belum ada sehingga PDIP tidak berani menuduh Jokowi pendukung Prabowo,” ucap Penulis Buku Riset Kehumasan ini.
Atas dasar itu, cetus Jamiluddin, PDIP tampaknya belum berani mendesak Jokowi untuk mengembalikan KTA. “PDIP tampak lebih berhati-hati dan tidak mau frontal sebelum ada bukti akurat dan tersurat,” tukas Jamiluddin.
Namun, tambah mantan Sekjen Media Watch ini, PDIP tampaknya akan memperlakukan Jokowi sama dengan Gibran dan Bobby, bila sudah memperoleh bukti yang akurat dan transparan mengenai dukungannya ke Prabowo. “Megawati bisa saja secara langsung meminta Jokowi untuk mengembalikan KTA-nya ke DPP PDIP,” pungkas Jamiluddin Ritonga. VN-DAN