Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian BUMN, dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), serta PT KAI untuk duduk bersama mencari solusi terkait masalah yang terjadi pada LRT Jabodebek.
Mulyanto mengatakan bahwa ketiga kementerian tersebut perlu mengevaluasi keputusan pemilihan PT INKA sebagai produsen kereta untuk LRT. Sebelumnya telah ada informasi bahwa kereta buatan PT INKA tidak cocok untuk angkutan seperti KRL, KRD, LRT, atau trem.
Mulyanto mendorong ketiga kementerian untuk menemukan solusi atas masalah ini. Meskipun demikian, pemerintah telah memilih kereta buatan PT INKA untuk LRT.
“Para pihak yang terlibat dalam penetapan kebijakan ini harus bertanggung jawab. Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN harus menegur keras PT INKA karena kualitas produknya yang membahayakan penumpang, sehingga operasional LRT tidak dapat dilakukan dengan baik,” tegas Mulyanto.
Dengan kejadian ini, Mulyanto memahami mengapa sebelumnya PT KAI dan PT KCI lebih memilih kereta bekas dari Jepang daripada menggunakan produk dalam negeri.
Mulyanto mengungkapkan bahwa kualitas kereta buatan dalam negeri ternyata belum memenuhi standar keamanan dan kenyamanan yang seharusnya.
“Bagaimana mungkin kualitas produk baru dalam negeri kalah dengan barang bekas Jepang. Hal ini memalukan bangsa sendiri. Pemerintah harus memperhatikan masalah ini dengan serius. Janganlah membuat masyarakat bingung dengan memberikan pilihan yang sama-sama buruk seperti memakan buah simalakama,” ujar Mulyanto.
Sebagai legislator asal dapil Banten 3, Mulyanto mengaku bingung, apakah harus memilih produk dalam negeri yang kualitasnya rendah dan membahayakan, atau memilih kereta bekas Jepang yang merendahkan produk dalam negeri.
“Kita ingin produk dalam negeri menjadi yang terbaik di negeri sendiri, namun kualitasnya tidak sesuai dengan harapan saat ini,” tandas Mulyanto. VN-DAN