Rabu, 1 November 2023 – 02:00 WIB
Jakarta – Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, menilai Ganjar Pranowo memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dalam kebijakan luar negeri yang menolak penjajahan dengan tujuan untuk memelihara dan mewujudkan perdamaian dunia.
Selain itu, kata dia, kebijakan anti penjajahan yang mungkin diambil oleh Ganjar ini didukung oleh kepemimpinan pluralis yang dimilikinya. “Ganjar Pranowo memiliki kepemimpinan pluralis sehingga menjadi modal sosial dan politik baginya untuk mengambil kebijakan luar negeri kita yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi,” kata Emrus dalam keterangannya, Selasa, 31 Oktober 2023.
Maka itu, lanjut Emrus, sikap Ganjar itu sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusi negara yang menekankan pentingnya menjaga perdamaian dunia secara berkelanjutan. “Indonesia sangat jelas posisinya sesuai dengan konstitusi yaitu menjaga perdamaian dunia dan berperan menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi,” katanya.
Emrus menyebut, Indonesia selalu berada dalam posisi yang sesuai dengan konstitusi. Yaitu berkomitmen untuk menjaga perdamaian dunia dan berperan dalam menghilangkan penjajahan di seluruh dunia.
Maka itu, Ganjar Pranowo juga dinilai dapat meneruskan perjuangan Presiden RI ke-1, yaitu Soekarno untuk merumuskan kebijakan luar negeri Indonesia dalam konteks hubungan Internasional, dengan tujuan untuk memelihara dan mewujudkan perdamaian dunia.
“Mulai dari Presiden pertama Indonesia, Bung Karno, hingga Presiden Jokowi, dan menurut pandangannya, kandidat capres 2024 yang memiliki tekad dan keberanian untuk merumuskan kebijakan luar negeri Indonesia dalam konteks hubungan Internasional, dengan tujuan untuk memelihara dan mewujudkan perdamaian dunia, adalah Ganjar Pranowo,” katanya.
Ganjar Pranowo, kata Emrus, dengan kepemimpinan yang pluralis, memiliki fondasi sosial dan dukungan politik yang kuat untuk merancang kebijakan luar negeri yang menentang segala bentuk penjajahan di seluruh dunia.