Imbauan Firman Soebagyo untuk Pertimbangkan Kesehatan dalam Penggunaan Kedelai GMO oleh Kementan

by -433 Views

Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan rencana untuk mengembangkan kedelai rekayasa genetika atau Genetically modified organism (GMO) yang sebelumnya dilarang di Indonesia. Bahkan, Kementan akan melakukan impor benih kedelai GMO untuk dikembangkan di Indonesia.

Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, mengingatkan Kementan agar berhati-hati dalam mengembangkan kedelai GMO. Firman menyatakan bahwa masih ada pihak yang meragukan kebaikan kedelai GMO ini bagi kesehatan masyarakat.

“Pemerintah, terutama Kementan, harus mempertimbangkan penggunaan kedelai GMO untuk kesehatan masyarakat. Karena efek penggunaan kedelai ini belum diuji dan kontroversial dari segi kesehatan,” kata Firman kepada wartawan, Senin (30/10/2023).

Kedelai GMO adalah tanaman kedelai yang dimodifikasi atau mempunyai gen tertentu dengan tujuan meningkatkan sifat-sifat yang diinginkan, seperti resistensi terhadap herbisida, hama, dan kekeringan. Kedelai mayoritas yang diimpor dari Amerika Serikat, Argentina, dan Brasil adalah produk GMO.

Firman, politisi senior Partai Golkar, mengatakan bahwa telah membaca berbagai literatur dan penelitian yang menyebutkan bahwa produk GMO dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.

“Dengan penggunaan produk GMO, bisa terjadi mutasi yang tidak terduga pada objek dan berdampak pada lingkungan sekitarnya yang menyebabkan kondisi yang tidak terkendali,” ujar Firman.

Firman melanjutkan, meskipun kedelai GMO dikatakan memiliki rasa yang enak, perlu tetap berhati-hati terhadap dampaknya. Terutama karena masih ada pro dan kontra di masyarakat. Kementan harus mempertimbangkan hal ini dengan baik.

Lebih lanjut, Firman menyarankan agar Kementan lebih fokus pada pengembangan kedelai varietas asli daripada kedelai GMO. Dengan menggunakan kedelai asli, semangat petani akan meningkat dan keberlanjutan juga bisa terjamin tanpa harus khawatir dengan bahan-bahan lain.

“Komisi IV DPR RI mendorong agar kedepankan kedelai varietas lokal atau asli harus dikembangkan dan diprioritaskan daripada kedelai GMO. Kita memiliki varietas kedelai yang bagus seperti varietas kedelai Grobogan. Kedelai lokal harus dikembangkan, tidak perlu lagi mengimpor kedelai atau bahkan menggunakan kedelai GMO,” pungkas Firman Soebagyo.

Sebelumnya, Kementan menyatakan akan mengembangkan kedelai GMO yang sebelumnya dilarang di Indonesia. Kementan bahkan siap melakukan impor benih kedelai GMO untuk dikembangkan di Indonesia.